Seni hidup minimalis ala orang Jepang
Nilai diri kita tidak ditentukan oleh seberapa banyak barang yang kita punya (halaman 3). Deg! Seketika itu juga saya merasa terhenyak membaca kalimat tersebut. Betapa tidak, apa yang dikatakan oleh Fumio Sasaki itu sudah sejak lama saya yakini. Namun ternyata esensi dari kalimat sederhana itu belumlah saya pahami lebih dalam maknanya. Bahwa sejatinya saya sudah memiliki apa yang kita butuhkan, yakni akal, jasad dan ruh yang paripurna. Lalu, mengapa lantas saya masih saja membeli dan menambah barang-barang? Setelah dipikir-pikir, keinginan untuk membeli sesuatu itu adalah perwujudan rasa ingin bahagia. Rasa ingin memuaskan diri sendiri, menyenangkan hati dengan sensasi yang ditimbulkan pada saat pertama kali kita memiliki suatu barang.
Merasa Bahagia
“Kita lebih sibuk meyakinkan orang lain bahwa kita bahagia ketimbang benar-benar merasakan bahagia itu sendiri.” - Francois De La Rochefooucauld
Kita semua ingin bahagia. Jika dipikir-pikir, semua yang kita kerjakan selama hidup di dunia karena kita mencari kebahagiaan. Semua hal yang kita lakukan bersumber pada energi rasa, ingin bahagia. Tapi sadarkah kita, dimana letak kebahagiaan sejati? (to be continue..)
Comments