Sekitar 12 tahun yang lalu, aku pernah berucap kala ditanya oleh seorang sahabat di organisasi kampus dulu. Apa yang kau bayangkan tentang dirimu di masa datang ran? Aku kan menjadi seorang ibu yang mengabdikan dirinya pada masyarakat luas, memotivasi ibu muda dan remaja perempuan untuk terus meng-upgrade diri dengan ilmu pengetahuan. Agar mereka kelak bisa mendidik buah hatinya dengan cinta dan keimanan Seiring berjalannya waktu, bertambahnya amanah dan peran domestik membuatku lupa akan janjiku. Semua peta hidup yang telah kubuat seakan menguap. Tak lagi punya mimpi dan cita-cita 9 tahun lamanya. Tapi siapa sangka, sebuah pergulatan hidup membawaku pada ranah baru tanpa nama. Dinding putih tanpa suara. Hingga sampai pada lorong cahaya yang mengantarkan aku kembali pada alasan keberadaanku di bumi ini. Kepribadianku berubah, sudut pandang baru kuterima, peranku berbeda dalam dunia yang sama, sebagai orangtua. Ahhh sungguh indah caraNya mendidik diri ini dengan cintaNya, mengembalikanku ke jalan taqwa meski tertatih dalam upaya.
Dan inilah aku, seorang ibu sederhana dengan tekad baja, mendidik putra-putriku dengan cinta dan ma'rifah pada Tuhannya. Agar kelak lelahku berbuah surga, meski tak lagi bersama mereka.
Perlahan tapi pasti, impianku terealisasi. Aku bertumbuh, membesar dan mendewasa. Menebar cinta pada sesama, menyemai benih kebaikan pada siapa yang menyapa.
Maka kukatakan padamu saudariku, janganlah risau akan dunia tersebab Allah penggenggam segalanya. Bersabarlah dengan apa yang kau lalui, tidaklah sesuatu dapat terjadi tanpa izinnya. Teruskan perjuanganmu mendidik ananda dengan cinta, sebagaimana Allah mendidikmu dengan cintaNya Depok, dalam hujan gerimis Aksara Rani Berbagi hikmah yang manis #motherhood #singleparenting #happylife #ibubahagia #hariibu #mothersday #mendidikanak #ceritabunda #fiyattarhana #aksararani #yukmenulis #nulisajayuk
Comments