top of page

Sudut Pandang

Gambar penulis: Raannniiii ..Raannniiii ..
People generally see what they look for and hear what they listen for.. You never really understand a person until you consider things from his point of view, until you climb inside of his skin and walk around it.. (Harper Lee - To Kill A mockingbird)


Sudah sejak tahun 2015 sebenarnya saya pertama kali membaca kata2 indah dari sebuah novel best seller ini, bahwa kita ngga akan pernah bisa memahami apa yang melatarbelakangi keputusan seseorang.

Sampai kita benar2 mengerti sudut pandangnya, menjadi dirinya, dan merasakan kehidupannya.


Begitu banyak hal dalam kehidupan yang menuntut kita mengambil pilihan sulit di saat-saat genting. Menguras pikiran, melibatkan hati juga perasaan.

Tapi satu hal yang membedakan adalah dari sudut pandang mana kita memilih.


Do you wanna playing victim or victory?

Dou you wanna playing as an egoistic or an altruistic?


Saya yakin, setiap orang yang masuk dalam hidup kita memiliki misi dari Allah. Entah untuk menjadi teman bahagia ataukah pembawa luka.

Keduanya berperan penting dalam melatih sudut pandang kita sebagai pemenang bukan korban, mengarahkan kita menjadi pribadi altruis yang mampu mengalahkan ego diri.


Maka bukan masanya lagi untuk mencari2 kesalahan orang lain, bukan waktunya untuk menuntut orang lain bersikap seperti apa yang kita mau.

Kita semua pribadi yang independen, berhak menunjukkan apa yang kita rasa.

Kita, tak bisa mengontrol perilaku orang lain.

Kita, hanya bisa mengontrol diri kita sendiri dalam menyikapi keadaan.


Ngapain susah2 mikirin apa kata orang?

Ngapain ribut2 ngurusin pribadi orang?

Buat apa pasang standar diri ngikutin standar orang?


Untuk apa membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain.

Jangan2 malah membuat kita insecure dan ngga bersyukur, hayooo hati-hati yaa..


Setiap kita punya peran berbeda, jalan hidup yang berbeda, medan perjuangan yang berbeda pula. Meski di bawah langit yang sama, untuk kembali ke tujuan yang sama, kampung akhirat.


Fokuslah melihat ke dalam diri, apa yang bisa diperbaiki untuk menjadi hambaNya yang lebih baik?

Kebaikan apa lagi yang bisa dilakukan untuk memperbanyak bekal pulang?

Sudahkah kita tunjukkan bahwa kita layak untuk mendapatkan segala pinta?


Sungguh aku menuliskan ini sebagai pengingat diri kala lelah menyapa, semoga bisa membangkitkan semangat yang perlahan mulai pudar. Membawa maslahat bagi yang menulis dan membacanya. Aamiin.



Depok, 25 Desember 2019

Aksara Rani

Berbagi sudut pandang


Comments


GET FRIDAY LOVE LETTER

Thanks for submitting!

© 2019 by Raannniiii

bottom of page