For something to get change, you need to get change.
For something to get better, you need to get better.
Dear Special One,
Apa kabar lagi?
Semakin hari rasanya waktu berlalu semakin cepat, tanpa terasa kita sudah memasuki bulan kedua di tahun 2020 ini. Lalu bagaimana perjalanan 30 harimu ke belakang?
Perjuanganmu atas segala apapun yang baik itu, masih tetap berjalan, kan? Niat baikmu untuk terus melangkah dan menjalani hari dengan syukur, masih ada kan?
Januari kemarin adalah Januari yang penuh perjuangan bagi saya, penuh gejolak emosi dan sarat akan catatan dalam buku harian pribadi saya. Sebuah catatan tentang konsistensi, ketelatenan, keberanian, bahkan tak sedikit catatan tentang pengorbanan. Fyuhhh, what a hectic month!
Pernah sesekali saya menghela nafas panjang, Ya Robb.. Aku lelah, sungguh sangat lelah..
The purpose of life is all clear but the fatigue can’t be hidden. Tujuan hidup saya sudah jelas dan terarah pada satu hal, tapi perasaan lelah fisik dan jiwa dalam perjuangan menjalaninya adalah hal yang berbeda.
Keduanya saya rasakan sama2 nyata, sama lelahnya.
Sungguh saya rindu rumah, rindu kembali ke fitrah..
Saya rindu bercengkrama, saya rindu menikmati waktu bersama.. Mungkin sesekali juga rindu tertawa lepas tanpa beban perasaan..
Tak jarang saya pun menangis di keheningan malam, sendiri berkontemplasi..
Yaa Robb.. Ujian apalagi ini?
Hendak Kau bentuk menjadi seperti apakah aku ini? Jatuh bangun luluh lalu bangkit kembali.. Sedih senang suka lalu kecewa lagi.. Aku sudah lelah dengan semua perkara hati yang mengganggu imanku, Mencederai cintaku padaMu..
Allah, wa maa indallahi khair, wa laa haula wa laa quwwata illaa billah..
Demikian saya membatin dalam hati.
Qodarullah tiba2 saja terbesit keinginan untuk membuka kembali buku harian lama dan saya temukan catatan tentang Tawakal.
Ahhh iya benar, satu hal yang seringkali khilaf saya sertakan dalam ikhtiar saya di hari belakangan ini adalah tawakal, bersandar pada Allah, berserah pada Allah.
Ahh lagi2 saya belum bisa lulus di bab ini, hingga berulang kali mendapat ujian yang sama meski levelnya berbeda. Yaaa begitulah manusia, sering sok tau, sok ngatur2 Allah maunya begini begitu. Astaghfirullaah..
Dear friend, Percaya atau tidak, semakin meresapi saya semakin merasa bahwa hidup itu ada polanya. Selalu ada benang merah dari setiap hal yang terjadi dalam hidup kita. Dan percaya atau tidak, apa yang selalu kita bayangkan dalam pikiran kita itulah yang akan kita dapat nantinya?
Duluuu sekali, saya selalu terfokus pada masalah dan kecemasan. Maka yang datang dalam hidup saya selaluu saja masalah dan masalah, kecemasan melingkupi kecemasan. Namun Alhamdulillah, Allah Maha Baik..
Perlahan tapi pasti pola pikir saya berubah, mental saya berevolusi dan diri ini pun bertransformasi menjadi jauhhh lebih positif (bagian ini akan saya ceritakan di surat berikutnya)
Maka sejak itu pula keadaan berubah.. Keajaiban demi keajaiban datang menghampiri tepat disaat saya mulai berucap, Sudahlah.. ikuti saja alurnya, kemanapun Allah mengarahkan hidupmu..
Yaa, pada akhirnya saya menyadari.. Setiap kali niat saya berbelok, setiap kali mulai jauh dari sumber energi hati (Allah). Pasti adaaa aja kejadian yang bikin saya luruh, kembali pada Allah.
Ibarat kuda yang langsung dipecut oleh tuannya kala berbelok, begitupun diri ini yang butuh dilecut untuk kembali meluruskan niat.
MaasyaAllah.. Sungguh luar biasa penjagaan Allah atas hambaNya..
So, my Dear.. Siapapun kita, apapun peran kita, saya percaya bahwa kita semua sama2 sedang berjuang. Berjuang untuk lulus ujian, berjuang melawan ego dan kemalasan.
Berjuang untuk bisa survive dalam kehidupan. Dan aku pun berharap semoga kita juga tak lupa berjuang untuk bisa mencuri perhatianNya..
Maka berjalanlah beriringan, berpeganganlah yang erat. Saling mengikat dalam taat, saling menjaga dalam doa.
Ingatlah ini baik-baik..
Kemana fokusmu mengarah, kesitu lah energimu mengalir
Dan kemana energimu menuju, kesanalah imanmu tertuju
Dear you,
Seseorang disana yang merindukan perubahan hidup,
Yang telah jenuh dan bosan dengan keadaan tak jua ada ujungnya,
Yang lelah dan patah dalam penantian panjang..
Satu-satunya cara untuk mengubah hidupmu dimulai dari keputusan.
Ambil tanggung jawab atas dirimu sendiri, take responsibility of your own life.
Karena setiap orang memiliki kewajiban untuk memperbaiki diri dari hari ke hari, memiliki pilihan untuk bahagia dengan dirinya sendiri.
Belajarlah menjadi seseorang yang lebih kuat, lebih tangguh dan berani membuat keputusan dengan tidak menggantungkan diri pada orang lain.
Belajarlah untuk tidak mengeluh dan lebih memperbanyak syukur..
Percaya saja, saat kau berniat memperbaiki diri, Allah akan kirimkan orang-orang terbaikNya untuk membersamai langkahmu. Dan mungkin saja aku salah satu diantara yang menemani perjuanganmu, melalui sepucuk surat cinta yang amat sederhana.
Maaf yaa kalau kemarin2 sempat menghilang sejenak, menepi sesaat untuk kembali menapaki jejak emas di bumi ini.
Selamat berakhir pekan kesayangan,
Sahabatmu..
Menulis di tepian malam nan sepi
Comments